Pengertian MBS, Mengapa MBS, Mengapa perlu
MBS, Tujuan MBS, dan Manfaat MBS
Oleh: Herif De Rifhara
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi
Allah Swt yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Mengajarkan
manusia dari yang tidak diketahuinya menjadi tahu tentang sesuatu hal dengan
kalam tersebut. Selawat dan salam ke atas junjungan Nabi besar kita Muhammad
Saw yang telah diutus oleh Allah Swt kepada seluruh alam. Semoga selawat dan
salam juga tercurahkan ke atas keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikut beliau,
dan juga pengikut-pengikut beliau SAW, yang ada di akhir zaman.
Adapun
selanjutnya, kami dari kelompok pertama dalam mata kuliah MBS (Manajemen
Berbasis Sekolah) ini sebagai dosen pengasuh DRS. AHMAD YUSUF,
MA, akan membahas mengenai Pendahuluan MBS,
Pengertian MBS, Mengapa MBS, Mengapa perlu MBS, Tujuan MBS, dan Manfaat MBS.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih pada dosen pengajar mata kuliah
ini, DRS. AHMAD YUSUF, MA yang telah
membimbing dan mengarahkan kami dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat dalam aktivitas kita sehari-hari.
PENDAHULUAN
Sekolah adalah
salah satu dari Tripusat pendidikan yang dituntut untuk mampu menjadikan output
yang unggul, mengutip pendapat Gorton tentang sekolah ia mengemukakan, bahwa
sekolah adalah suatu sistem organisasi, di mana terdapat sejumlah orang yang
bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan sekolah yang dikenal sebagai tujuan
instruksional. (wordpress.com). Suatu sistem organisasi tersebut tidak terlepas
dari hal yang berbau administrasi dan manajemen karena kedua hal ini merupakan
desain sebuah organisasi khususnya oraganisasi sekolah.
Desain organisasi sekolah di dalamnya terdapat tim administrasi sekolah
yang terdiri dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam rangka mencapai
tujuan oranisasi. Dalam sekolah tujuan oraganisasi tersebut berupa upaya
peningkatan mutu pendidikan.
Upaya peningkatan mutu pendidikan melalui pendekatan pemberdayaan sekolah
dalam mengelola institusinya, telah dilakukan Depdiknas. Baik sebelum otonomi
daerah maupun sesudah otonomi daerah. Pada era otonomi daerah muncul program
pemberdayaan sekolah melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS akan
terlaksana apabila didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang memiliki
kemampuan, integritas dan kemauan yang tinggi. Salah satu unsur SDM dimaksud
adalah guru, guru merupakan faktor kunci keberhasilan peningkatan mutu
pendidikan karena sebagai pengelola proses belajar mengajar bagi siswa.
(manajemenberbasissekolah-purwantini.blogspot.com)
Dari penjelasan di
atas dapat disimpulkan, MBS merupakan program upaya peningkatan mutu pendidikan
dan program pemberdayaan sekolah yang memberikan otonomi kepada sekolah dan
menekankan keputusan sekolah bersama/partisipatif dari semua warga sekolah
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan kebijakan pendidikan
nasional. Dalam makalah ini akan membahas mengenai, Pengertian MBS, Mengapa
MBS, Mengapa perlu MBS, Tujuan MBS, dan Manfaat MBS.
PEMBAHASAN
A. Pengertian MBS
Pengertian manajemen menurut Mulyono, 2008 ialah melakukan suatu pekerjaan
melalui orang lain (Management is getting done through other people). Manajemen merupakan penggerak dalam organisasi untuk
mencapai tujuan. Proses pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan dan
berkerja sama dengan orang lain.
Menurut efendy, 1986 yang dikutip oleh Mulyono, 2008, manajemen dapat
diartikan pengurusan, pengendalian, memimpin atau membimbing.
Dari penjelesan sekilas mengenai manejemen di atas. Jadi Manejemen Berbasis
Sekolah dapat diartikan model manajemen sekolah yang memberikan otonomi kepada
sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan
langsung semua warga sekolah dan masyarakat (stake holder) yang dilayani.
(Dari buku MPMBS untuk SLTP yang dikutip oleh Bedjo Sujanto, 2007) Dengan tetap
selaras dengan kebijakan nasional tentang pendidikan. (Bedjo Sujanto, 2007).
Dalam situs pakarbisnisonline.blogspot, pengertian MBS ialah
“Suatu konsep yang menempatkan kekuasaan pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan pendidikan diletakkan pada tempat yang paling dekat dengan proses belajar
mengajar.” (pakarbisnisonline.blogspot.com)
Berangkat dari diundangkannya UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, maka di dalam pelaksanaan pembangunan pendidikan di daerah sudah
seharusnya juga merujuk pada peraturan perundangan tersebut, sekalipun tetap
mengacu pada UU Nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional.
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, manajemen pendidikan yang
tersentralisasi, kurang mampu mengembangkan potensi yang ada di lingkungan
masyarakat sesuai dengan kebutuhan daerah/local.
Berkaitan dengan pelaksanaan otonomi
daerah yang makin besar sebagai amanat UUD 1945 dadn UU No. 32 tahun 2004,
merupakan tantangan sekaligus peluang bagi para manajer pendidikan di daerah
otonom untuk secara kreatif mengembangkan sekolah. Dengan MBS, maka kepala kreatif mengembangkan sekolah. Dengan MBS, maka
kepala sekolah dapat mengatur dan mengurus sekolah sesuai dengan kepentingan
masyarakat yang dilayaninya (stakeholder), menurut prakarsa sendiri.
MBS terlahir dengan beberapa nama yang berbeda, yaitu tata kelola
berbasis sekolah (school-based governance), manajemen mandiri sekolah (school
self-manegement), dan bahkan juga dikenal
dengan school site management atau manajemen yang
bermarkas di sekolah. Istilah-istilah
tersebut memang mempunyai pengertian dengan penekanan yang sedikit berbeda.
Namun, nama-nama tersebut memiliki roh yang sama, yakni sekolah diharapkan
dapat menjadi lebih otonom dalam pelaksanaan manajemen sekolahnya, khususnya
dalam penggunakaan 3M-nya, yakni man, money, dan material. (wordpress.com).
B. Mengapa MBS (disadur semuanya
dari tulisan Bedjo Sujanto, 2007)
MBS diharapkan
dapat membuat sekolah lebih mandiri, dengan memberdayakan potensi sekolah melalui pemberian kewenangan lebih
besar kepada sekolah (otonomi), dan mendorong sekolah untuk memulai ‘mengambil
keputusan secara partisipatif’ yang melibatkan
dilayaninya (Stakeholder). Pihak sekolah perlu membentuk Komite Sekolah sebagai pengganti BP3/POMG,
dengan melibatkan masyarakat yang lebih luas.
Dampak positif
penerapan MBS adalah:
- Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian
dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumberdaya yang
tersedia.
- Meningkatkan kepedulian dan kesadaran warga
sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan/sekolah melalui
pengambilan keputusan bersama.
- Meningkatkan tanggungjawab pendidikan kepada
orangtua, masyarakat, pemerintah,/sekolah terutama dalam peningkatan mutu.
- Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah
untuk membangun mutu yang lebih baik.
C. Mengapa Perlu MBS (disadur semuanya
dari tulisan Bedjo Sujanto, 2007)
MBS perlu
dilaksanakan karena beberapa alasan:
- Sekolah lebih mengetahui
tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi sekolahnya, sehingga
dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia untuk memajukan
sekolahnya;
- Sekolah lebih mengetahui tentang kebutuhan
lembaganya, khususnya input pendidikan yang akan dikembangkan dan
didayagunakan dalam proses pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kebutuhan peserta didik;
- Pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh sekolah lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan sekolah karena
pihak sekolah yang paling tahu tentang apa yang terbaik bagi sekolahnya;
- Penggunaan sumber daya pendidikan lebih efisien
dan efktif bilamana dikontrol oleh masyarakat setempat;
- Keterlibatan semua warga sekolah dan masyarakat
dalam pengambilan keputusan, dan sekolah menciptakan transparansi dan
demokrasi yang sehat;
- Sekolah dapat bertanggungjawab
terhadap peningkatan mutu pendidikan masing-masing sekolah yang
disampaikan kepada pemerintah, orangtua, dan masyarakat, sehingga sekolah
akan berusaha keras untuk untuk mencapai sasaran mutu pendidikan yang
telah direncanakan.
- Sekolah dapat bersaing secara
sehat dengan sekolah-sekolah lainnya untuk meningkatkan mutu melalui
upaya-upaya inovatif dengan dukungan orangtu, masyarakat, pemda setempat.
- Sekolah dapat secara cepat merespon aspirasi
masyarakat dan lingkungan yang berubah secara cepat.
D. Tujuan MBS
Tujuan MBS Tujuan utama penerapan MBS pada
intinya adalah untuk penyeimbangan struktur kewenangan antara sekolah,
pemerintah daerah pelaksanaan proses dan pusat sehingga manajemen menjadi lebih
efisien. Kewenangan terhadap pembelajaran di serahkan kepada
unit yang paling dekat dengan pelaksanaan proses pembelajaran itu sendiri yaitu
sekolah. Disamping itu untuk memberdayakan sekolah agar sekolah dapat melayani
masyarakat secara maksimal sesuai dengan keinginan masyarakat tersebut. Tujuan
penerapan MBS adalah untuk memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui
kewenangan (otonomi) kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan
pengambilan keputusan secara partisipatif.
Lebih rincinya MBS
bertujuan untuk:
1. meningkatkan mutu
pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia;
2. meningkatkan
kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan
melalui pengambilan keputusan bersama;
3. meningkatkan
tanggung jawab sekolah kepada orangtua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu
sekolahnya; dan
4. meningkatkan
kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.
(pakarbisnisonline.blogspot.com)
E. Manfaat MBS
MBS memberikan beberapa manfaat diantaranya dengan kondisi setempat,
sekolah dapat meningkatkan kesejahteraan guru sehingga dapat lebih
berkonsentrasi pada tugasnya; keleluasaan dalam mengelola sumberdaya dan dalam
menyertakan masyarakat untuk berpartisipasi, mendorong profesionalisme kepala
sekolah, dalam peranannya sebagai manajer maupun pemimpin sekolah; guru
didorong untuk berinovasi; rasa tanggap sekolah terhadap kebutuhan setempat
meningkat dan menjamin layanan pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat
sekolah dan peserta didik. (makalahdanskripsi.blogspot.com)
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Dari paparan yang panjang lebar di atas, dapat disimpulkan bahwa MBS adalah
model manajemen sekolah yang memberikan otonomi kepada sekolah dan menekankan
keputusan sekolah bersama/partisipatif dari semua warga sekolah dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan kebijakan pendidikan nasional.
Serta memberikan kemungkinan sekolah memiliki
kewenangan yang besar mengelola sekolahnya agar lebih berdaya kreatif sehingga
dapat mengembangkan program-program yang lebih cocok dengan kebutuhan dan
potensi sekolah.
Dan MBS akan efektif apabila pelaksanaanya didukung oleh sumber daya
manusia (SDM) yang memilki kemauan, integritas yang tinggi, baik di jajaran
sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan Dinas Pendidikan Provinsi maupun
pusat.
Demikian makalah kami dari kelomok pertama ini, mudah-mudahan apa yang kami
tulis ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya kita calon-calon guru yang nantinya
akan terjun ke dunia pendidikan.
PEMAKALAH
DAFTAR KEPUSTAKAAN
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/03/manajemen-berbasis-sekolah.html
http://pakarbisnisonline.blogspot.com/2009/12/pengertian-dan-tujuan-manajemen.html
http://manajemenberbasissekolah-purwantini.blogspot.com/2007/07/manajemen-berbasis-sekolah.html
http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2009/05/15/manajemen-berbasis-sekolah-mbs/
Mulyono Manajemen Organisasi dan Oraganisasi Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruz
Media, 2008
Sujanto, Bedjo Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah Model
Pengelolaan Sekolah Di era Otonomi Daerah, Jakarta: CV.
Sagung Seto, 2007
No comments:
Post a Comment